Di tahun awal perkuliahan S1, dosen pengampu mata kuliah Psikologi Komunikasi saya pernah melontarkan kalimat kurang lebih "cobalah menjadi asing, dengan begitu kita bisa lebih menghargai kehidupan".
Kalimat tersebut secara sederhana saya terjemahkan jika ingin
menghargai perbedaan, pergilah jauh, carilah pengalaman, jadilah sosok
yang asing, hingga akhirnya saya menyimpulkan bahwa suatu saat saya
harus berkelana ke Indonesia bagian Timur!
Ide berkelana menuju
Indonesia bagian Timur bukan tanpa alasan, Indonesia itu luuuuaaas
sekali, tapi bagian Timur jarang terekspos. Berkelana bukan dalam artian
datang ke suatu tempat, selfie, lalu tinggalkan. Tapi berkelana untuk
mengetahui kehidupan di sana, bergaul dengan masyarakat lokal, melihat
perspektif mereka, dan tentunya menjadi asing untuk mampu mengolah rasa
tentang hidup.
Saat rekan sejawat mulai menyiapkan Riwayat Hidup
terbaik untuk dimasukkan ke setiap perusahaan setelah menyelesaikan
study S1, saya justru mencari tahu apa yang harus saya lakukan untuk
menambah bekal rupiah dalam kurun waktu minimal 6 bulan di Indonesia
Timur, seperti bekerja paruh waktu, sayapun sempat menawarkan kamera,
laptop, dan barang yang saya miliki di situs jual beli online.
Sebagai seorang tukang mimpi, keinginan saya setelah menyelesaikan S1
hanya 2 : pergi ke Indonesia Timur atau Belanda. Ya, obsesi besar jangka
pendek. Saat itu saya tidak pernah memikirkan tentang jangka panjang.
Karena perihal dana yang belum mencukupi untuk ke Indonesia Timur dan
keinginan besar mencari beasiswa ke Belanda, maka saya memilih jalan
tengah : belajar bahasa Inggris ke Kampung Pare (silakan googling apa
itu Kampung Pare).
Kampung Pare saya pilih secara spontan karena
pertimbangan kemampuan bahasa Inggris yang masih kacau dan banyaknya
pelajar asal Indonesia Timur yang mencari ilmu di sana, dengan kata lain
juga kesempatan besar saya mendapat jaringan dengan warga Indonesia
Timur!
Hidup memang sulit ditebak, bukannya mendapatkan jaringan
dengan warga Indonesia Timur, saya justru mendapat seorang teman baik
yang menginfokan tentang sebuah beasiswa. Singkatnya saya ikuti program
beasiswa tersebut, hingga sekarang saya bisa berada di Negeri Formosa.
Rencana Indonesia Timur saya memang kandas -tepatnya belum terwujud-,
tapi semesta seakan berkonspirasi memberi saya kesempatan untuk
menikmati menjadi terasing ribuan kilometer dari Indonesia.
Benar
kata dosen saya 6 tahun lalu tersebut, dengan menjadi terasing kita
lebih berpikiran terbuka terhadap gagasan baru, menghargai perbedaan,
dan tentunya sadar bahwa kehidupan tidak hanya tentang satu golongan.
Ada universalitas yang harus dipahami dan dialami.
Dan kini,
realita yang ada di masyarakat adalah mudahnya kita mengiyakan dan
mengaminkan segala isu negatif yang mengarah ke golongan di luar kita
tanpa mau mempelajari atau setidaknya mendengarkan klarifikasi dari
sudut pandang golongan tersebut.
Dengan sukarela kita mau
menghabiskan energi sebagai agen kampanye "Waspada!" "Menyimpang!" dan
beragam jargon "manis" lainnya karena penggunaan kacamata kuda ditambah
dengan pemahaman dari satu dogma melalui pergaulan yang homogen. Energi
ini yang justru dapat menyebabkan perpecahan, entah perlu berapa kali
kita harus diajarkan oleh sejarah tentang pertumpahan darah yang
berpangkal dari pemikiran sempit atas ego golongan.
Tidak
berlebihan rasanya jika ingin mengolah rasa maka kita harus menyediakan
waktu untuk berlatih, mengasah diri untuk bergerak, bertemu orang yang
berbeda dari segi nasib, pandangan, iman, ilmu, dan ideologi dengan
kita. Sudah bukan waktunya menghamburkan energi dan pemikiran untuk
mendebatkan perbedaan dalam kesamaan, tapi carilah kesamaan dalam
perbedaan. Sulit, tapi pasti bisa.
25 Oktober 2015
Kaohsiung, Taiwan
Keren2 yub tulisannya, urang sampe lupa kalau ini Ayub Jepret Unisba Fikom 2009. Masih inget urang gak Ridho Jurnal 2010, kite pernah bareng jadi pantia PPMB sbg Konselor th 2012
BalasHapusNuhun Dho, inget atuh jiga geus puluhan taun wae, hahaha
HapusHahahaha bisi we lupa gara2 gaul sama F4 wkwkwkwk
HapusEh minta line id yub
Hahahaha bisi we lupa gara2 gaul sama F4 wkwkwkwk
HapusEh minta line id yub